50. Pengertian Kepemimpinan Demokratis
Pemimpin yang bertipe demokratis menafsirkan
kepemimpinannya sebagai indikator, hubungan dengan bawahannya bukan sebagai
majikan terhadap pembantunya, melainkan sebagai saudara tua diantara
temen-teman sekerjanya. Pemimpin yang demokratis selalu berusaha menstimulasi
bawahannya agar bekerja secara kooperatif untuk mencapai tujuan bersama. Dalam
tindakan dan usaha-usahanya, selalu berpangkal pada kepentingan dan kebutuhan
kelompoknya, serta mempertimbangkan kesanggupan serta kemampuan kelompoknya.
Tipe kepemimpinan ini menempatkan manusia sebagai faktor utama dan terpenting
dalam organisasi. Tipe ini diwujudkan dengan dominasi perilaku sebagai
pelindung dan penyelamat dari perilaku yang ingin memajukan dan mengembangkan
organisasi. Di samping itu, diwujudkan juga melalui perilaku pimpinan sebagai
pelaksana.
Dalam melaksanakan tugasnya, pemimpin yang demokratis mau menerima bahkan
mengharapkan pendapat dan saran-saran dari bawahannya, juga kritik-kritik yang
dapat membangun dari para bawahan yang diterimanya sebagai umpan balik dan
dijadikan bahan pertimbangan dalam tindakan-tindakan berikutnya.
Selain itu, pemimpin yang demokratis mempunyai kepercayaan terhadap diri
sendiri dan menaruh kepercayaan pula pada bawahannya, mereka mempunyai
kesanggupan bekerja dengan baik dan bertanggung jawab. Pemimpin yang demokratis
selalu berusaha memupuk rasa kekeluargaan dan persatuan, senantiasa berusaha
membangun semangat bawahannya dalam menjalankan dan mengembangkan daya
kerjanya. Di samping itu, juga memberi kesempatan bagi timbulnya kecakapan
memimpin pada anggota kelompoknya dengan jalan mendelegasikan kekuasaan dan
tanggung jawabnya.
Pemimpin yang demokratis menurut Purwanto memiliki sifat-sifat sebagai berikut
:
1) Dalam menggerakkan bawahan bertitik tolak dari pendapat bahwa manusia itu
makhluk yang termulia di dunia.
2) Selalu berusaha untuk menyinkronkan kepentingan dan tujuan organisasi dengan
kepentingan dan tujuan pribadi bawahan.
3) Senang menerima saran, pendapat, dan kritikan dari bawahan.
4) Mengutamakan kerjasama dalam mencapai tujuan.
5) Memberikan kebebasan seluas-luasnya kepada bawahan dan membimbingnya.
6) Mengusahakan agar bawahan dapat lebih sukses dari dirinya.
7) Selalu mengembangkan kapasitas dari pribadinya sebagai pemimpin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar